Susu telah dikenal masyarakat luas sebagai minuman penguat tulang dan gigi karena kandungan kalsium yang dimilikinya, selain itu, kandungan nutrisi lainnya yang dimiliki yaitu fosfor, zinc, vitamin A, vitamin D, vitamin B 12, vitamin B2, asam amino dan asam pantotenat sangat bermanfaat untuk menunjang kesehatan tubuh Anda. Walaupun memiliki banyak manfaat, tetapi tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia 16,462 kg/kapita/tahun lebih rendah dibandingkan dengan konsumsi di sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) yang rata-rata lebih dari 25 kg/kapita/tahun. Namun hal baiknya adalah laju konsumsi susu masyarakat selama lima tahun terakhir sudah mencapai 7,74 %/thn. Tentunya hal ini harus ditunjang oleh produksi susu segar dalam negeri yang baru dapat memenuhi 30% kebutuhan nasional. Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendukung swasembada susu dan upaya peningkatan konsumsi susu di masyarakat untuk mendukung pemenuhan kebutuhan susu nasional tahun 2019 melalui berbagai program revitalisasi persusuan nasional 2010 - 2014. Sejalan dengan itu telah diselenggarakan suatu pertemuan "
Pembangunan Gizi Bangsa Melalui Gerakan Percepatan Produksi Susu Nasional", yang melibatkan berbagai elemen yaitu Kementerian Pertanian, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Perguruan Tinggi dan stakeholder terkait (DPN, AIPS, GKSI, Peternak sapi perah). Buku ini merupakan rangkuman hasil pertemuan tersebut dari berbagai aspek yaitu kebijakan pemerintah, teknologi dan upaya-upaya yang telah dilakukan stakeholder maupun pemerintah daerah sebagai bagian dari upaya pembangunan gizi bangsa.
Saya berharap bahwa informasi yang disajikan dalam buku ini dapat bermanfaat bagi pembangunan peternakan sapi perah di Indonesia.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Dr. HARYONO
0 komentar:
Posting Komentar