Rabu, 16 Juli 2014

Restrukturisasi Sistem Produksi Perunggasan di Indonesia


Revitalisasi pertanian perikanan dan. kehutanan (RPPK) yang telah dicanangkan oleh Presiden RI, pada tanggal  11 Juni 2005 di Jatiluhur, Jawa Barat telah direspon Departemen Pertanian dengan menetapkan 17 komoditas sebagai unggulan, 3 diantaranya merupakan komoditas peternakan yaitu sapi, unggas (ayam ras, ayam kampung dan itik) serta kambing dan domba. Revitalisasi peternakan diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan peternak, menyediakan pangan asal ternak yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) dalam rangka mengurangi tingkat kemiskinan dan membangun SDM berkualitas. Perunggasan di Indonesia merupakan ujung tombak dalam pemenuhan kebutuhan konsumsi protein hewani, dimana saat ini memberikan kontribusi sebesar 60,73 persen yang diikuti oleh daging sapi sebesar 23,39 persen.

Berdasarkan sistem produksinya, industri perunggasan di Indonesia dibagi ke dalam 4 sektor dengan porsi terbesar jumlah peternak yang terlibat di sektor 3 dan 4. Sektor ini memiliki sebaran yang luas hampir di seluruh wilayah di tanah air. Namun demikian, dibandingkan dengan sektor 1 dan 2, .sektor 3 dan 4 mempunyal kelemahan dalam hal sistem kesehatan hewan, sehingga dengan merebaknya kasus penyakit Flu Burung sejak
pertengahan tahun 2003 sektor ini perlu mendapat perhatian yang serius, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya pengendalian dan pencegahan mewabahnya kasus penyakit Flu Burung yang tak kunjung reda dan dipandang perlu untuk segera dilakukan tata ulang atau restrukturisasi sistem produksi perunggasan di Indonesia.

Berkaitan dengan hal tersebut, Tim Analisis Kebijakan Puslitbang Peternakan telah berhasil menyusun konsep awal restrukturisasi sistem produksi perunggasan di Indonesia. Hal ini dilaksanakan melalui beberapa kegiatan workshop/lokakarya dan diskusi internal serta verifikasi hasil di lapang. Berbagai pelaku usaha dan instansi terkait ikut terlibat dalam kegiatan ini seperti penentu kebijakan, akademisi, asosiasi dan organisasi profesi serta praktisi perunggasan . Hal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi berhasilnya program restrukturisasi sistem produksi perunggasan di Indonesia.

File fulltext : Download (1.093 Kb)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Perpustakaan Puslitbangnak