Kamis, 10 Juli 2014

Potensi Beberapa Plasma Nutfah Kambing Lokal Indonesia


Pada mulanya penjinakan kambing terjadi di daerah pegunungan Asia Barat sekitar 8000-7000 SM. Kambing yang dipelihara(Capra aegagrushircus) berasal dari 3 kelompok kambing liar yang telah dijinakkan, yaitu bezoar goat atau kambing liar eropa (Capra aegagrus), kambing liar India (Capra aegagrus blithy), dan makhor goat atau kambing makhor di pegunungan Himalaya (Capra falconeri). Sebagian besar kambing yang diternakkan di Asia berasal dari keturunan bezoar.

Ada 8 bangsa ternak kambing lokal di Indonesia yaitu: Kambing Marica, Kambing Samosir, Kambing Muara, Kambing Kosta, Kambing Gembrong, Kambing Peranakan Etawah, Kambing Kacang, Kambing Benggala
Dari delapan bangsa ternak kambing lokal Indonesia yang telah dikarakterisasi yang ternasuk kategori besar adalah kambing Peranakan Ettawah (PE) dan kambing Muara, kambing kategori sedang ádalah kambing Kosta, Gembrong dan Benggala, sedangkan yang termasuk kategori kecil adalah kambing Kacang, kambing Samosir dan kambing Marica. Perlu dilanjutkan penelitian potensi genetik kambing lokal Indonesia, serta upaya eksplorasi/karakterisasi bangsa kambing lainnya yang masih tersebar di wilayah Indonesia. Untuk menghindari beberapa jenis/bangsa kambing lokal Indonesia yang semakin habis atau punah maka sangat diharapkan partisipasi Pemerintah Daerah, Lembaga Swadaya Masyarakat, Lembaga penelitian dan Universitas untuk berupaya melakukan pelestarian potensi genetik Plasma Nutfah Kambing Indonesia.
File fulltext : Download (2.448 Kb)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Perpustakaan Puslitbangnak