Perkembangan industri pertanian yang pesat, khususnya industri pakan ternak pada akhir-akhir ini telah mendorong meningkatnya kebutuhan akan analisis bahan pakan. Analisis lemak kasar merupakan salah satu komponen dari rangkaian analisa proksimat yang sering dilakukan pada analisis bahan pakan ternak. Analisis lemak kasar dan bagian-bagian lain yang ikut larut dalam pelarut petroleum benzene, petroleum eter hexane (trigliserida), phospholipia, asam-asam lemak bebas, sterolsterol, pigmen, karotin, khlorofil dan malam (Sorayah , dan Darwinsyah, 1984). Pada proses analisis lemak diperlukan reagent utama sebagai pengekstrak lemak dari bahan analisis, yaitu petroleum benzine pa. Berdasarkan pengalaman, pengadaan petroleum benzine pa merupakan kendala utama pada analisis lemak kasar karena sulit didapatkan (sekitar empat minggu) dan harganya cukup mahal dibanding bahan kimia lain. Harga per liter petroleum benzine pa dengan titik didih 40 C – 60 C bisa mencapai Rp 694.600,00 (Merck, 2007).
Kenyataan tersebut memicu inisiatif untuk mencari alternatif bahan lain yang mudah didapat dan mempunyai kriteria bahan serta fungsi yang sama dengan petroleum benzine pa Pilihan jatuh pada bensin premium, setelah dilakukan penyulingan terhadap bahan tersebut, hasil penyulingannya kemudian digunakan sebagai pengganti petroleum benzine pa untuk mengekstraksi lemak dan dapat menekan biaya analisis hingga 50 % serta tidak mengurangi kualitas hasil (Sriyana,2005).
Tujuan penulis menyajikan tulisan ini adalah memberika informasi dan mengembangkan teknik penyulingan bensin premium sehingga hasil penyulingannya dapat dimanfaatkan sebagai bahan gekstrak dalam analisis kadar lemak kasar dengan menggunakan metoda
Soxkhlet yang dimodifikasi.
File fulltext : Download (1.093 Kb)
0 komentar:
Posting Komentar